Selamat Datang

Saturday, February 16, 2013

Keyakinan Hidup yang membuat kita PENUH DAYA

Bukan bermaksud tinggi hati tapi disini saya mau sedikit share pengalaman hidup saya, mencermati hal-hal apa saja yang menarik untuk ditulis, yang mempengaruhi hidup kita, mengapa hidup kita bisa berubah naik, bisa berubah turun atau membuat hidup kita berdaya dan tidak berdaya, dan salah satu yang berperan adalah KEYAKINAN. Ini sangat penting sekali, jadi saya menulisnya di diblog :)

Jujur, dulu waktu saya masih SD, di kelas 5 dan 6 saya selalu mendapat peringkat 1.

Kemudian waktu SMP saya juga selalu mendapat peringkat 1, dari kelas 1 sampai 3. Saya termasuk murid yang rajin. Mungkin kebetulan teman-teman saya juga relatif pintar, mereka membawa pengaruh baik bagi saya. Dan ketika saya SMP saya masih ingat, saya mempunyai 1 keyakinan: "jika saya pintar maka saya dapat rangking 1, jika saya dapat ranking 1 maka saya dapat hadiah dari ibu". Keyakinan ini terus sampai akhirnya saya lulus dengan nilai memuaskan dan akhirnya saya mendapat hadiah.

Setelah saya lulus SMP saya berencana seperti orang pada umumnya, yaitu melanjutkan masuk SMA.

Di SMA, perilaku saya berubah drastis, saya menjadi murid yang pemalas. Saat pelajaran dikelas berlangsung, saya hanya mendengarkan pelajaran dari guru, tidak pernah bertanya sama sekali, ketika ditunjuk mengerjakan soal saya tidak bisa mengerjakan.

Sewaktu pulang sekolah tiba, saya merasa senang sekali. Saya langsung bermain dengan teman saya, entah itu bermain dirumah teman, bermain musik, bermain game, atau sekedar jalan-jalan.
Hal yang paling asik bagi saya adalah kegiatan sepulang sekolah. Saya tidak lagi mempunyai keyakinan seperti saya waktu masih SMP, meskipun orang tua juga mempunyai hadiah buat saya jika saya berhasil mendapatkan prestasi.

Mungkin faktor lingkungan atau teman juga berpengaruh. Disini saya merasakan adanya perubahan arah keyakinan.

Keyakinan yang saya ingat yaitu,"lebih baik jadi murid biasa-biasa saja, tapi aktif kegiatan ekstra band, kalau maennya bagus nanti bisa tampil waktu class meeting, anak band pasti banyak cewe yang suka". Tidak ada yang salah dengan keyakinan. Hanya saja keyakinan ini membuat saya tidak berdaya dalam hal pelajaran dikelas.

Setelah saya lulus SMA, saya melanjutkan ke pekuliahan.

Waktu kuliah, saya lebih parah lagi, saya juga hanya masuk kuliah. Habis pulang kuliah, saya langsung bermain game hingga larut malam. Rutinitas ini terus tejadi. Sesekali saya pernah ikut menjadi panitia event2, itupun bukan kemauan saya sendiri tapi dari ajakan teman.

Sekali lagi saya bilang dalam hati saya. Hidup begini saja sudah nikmat. Buat apa saya kuliah? Apalagi saat itu saya mencoba bisnis di internet dan mendapat uang yang lumayan. Hal ini membuat saya tambah malas lagi kuliah. Saya mempunyai keyakinan: "Begini saja saya bisa mendapat penghasilan dari internet, buat apa saya kuliah? kalau ujung-ujungnya untuk mencari uang juga?"

Setelah saya renungkan, saya memang tidak mempunyai tujuan, arah hidup ini mau kemana, tidak seperti temen-temen saya yang mendapat motivasi dari orang tuanya. Bahwa kuliah itu suatu perantara bagi mereka yang ingin mengejar cita-cita. Sebagai tempat untuk mendewasakan pikiran dengan menghadapi persoalan-persoalan yang ada dalam kuliah dan belajar bagaimana mengatasi masalah tersebut.

Kemudian kuliah itu sebagai sarana membina hubungan, mencari relasi, mencari teman sebanyak-banyaknya. Tapi hal itu tidak saya dapatkan. Sekali lagi, karena saya tidak mempunyai keyakinan-keyakinan yang positif mengenai kegiatan2 dikampus. "Kalau diajak ya ayo, kalau nggak ya nggak". Tidak punya inisiatif sama sekali.

Tepat saat lulus kuliah, tidak tau hal apa yang mendorong saya mengikuti seminar-seminar, alih iseng-iseng, pertama kali saya mengikuti, saya merasa penasaran, akhirnya saya berlanjut membaca buku-buku motivasi, ikut seminar.

dan ternyata saya menjadi semakin semangat. Terasa beda rasanya. Saya menjadi semakin senang mengikuti kegiatan apapun yang bertujuan positif.

Setelah saya membaca berbagai buku motivasi dan mendengarkan beberapa CD audio dari Tung Desem Waringin, saya sadar selama ini saya tidak menjadi manusia yang penuh daya. Sangat memprihatinkan!

Saya mempunyai keyakinan: "Hidup seperti ini saja sudah nikmat, kenapa saya harus belajar?" Nah ini salah satu keyakinan yang membuat saya tidak berdaya.

Setelah saya sadar saya langsung berubah. Apalagi saya percaya bahwa perubahan itu datangnya seketika! Anda belum percaya? Berikut ada beberapa kejadian yang membuat hidup orang berubah seketika:

Contoh, ada orang yang hobi makan monyet, ini suatu kebiasaan orang Manado. Waktu dia mau makan dia melihat monyet itu disembelih, dan didalam perutnya ada anak monyet yang ikut mati. Seketika juga dia tidak mau makan monyet, selamanya!

Contoh, ada orang yang hobi makan lele, ketika dia tahu bahwa lele disitu makannya kotoran orang. Seketika dia tidak mau makan lagi. Selamanya!

Contoh lagi, ada orang yang hobi balap motor. Ketika dia jatuh, dia tidak mau balap lagi. Dia trauma. Perubahan itu bisa seketika, bukan?

Berikut adalah hal-hal tentang keyakinan:

Hati-hati terhadap Keyakinan, karena keyakinan sangat mempengarui emosi kita.
Keyakinan adalah pandangan yang kuat terhadap suatu hal. Dikatakan oleh Tung Desem Waringin:
Keyakinan itu tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar. Yang ada adalah yang membuat kita berdaya dan yang membuat kita tidak berdaya. Contoh, Misalkan anda punya keyakinan:

"Saya memang gemuk, tapi sehat kok" maka anda tidak akan berusaha untuk langsing".
"Saya memang ditolak, dia memang cewek matre kok" maka anda tidak akan berusaha mengejarnya lagi.
"Saya hidup begini tanpa kerja sudah nikmat kok" Maka anda tidak akan berusaha untuk kerja.
"Saya tidak mau rumah besar, bersihinnya susah". Maka anda tidak akan pernah punya rumah besar.
"Saya pilih miskin asal bahagia". Maka anda tidak akan berusaha menjadi kaya dan bahagia.

So, pilihlah keyakinan yang membuat hidup anda PENUH DAYA :)

Semoga kita semua menjadi orang yang penuh daya.
Amin.

No comments:

Post a Comment